Desaku Adalah Surgaku
Apa maksud dari ungkapan ini desaku adalah surgaku.? Saya hendak mengajak kita semua untuk tidak mensia siakan momentum, Apa yang anda ingat dan kenang tentang desa kita.... Yang pasti kita harus ingat, bahwa darah ibu kita tumpah disana bersamaan pada hari kelahiran kita, dan kita memekikkan tangisan kita pertama kali juga disana, di desa kita, dan entah seperti apapun kondisi desa kita pada hari itu, tetapi pertama kali kita mengenyam berkah tubuh kita terbasuh air itupun air dari desa kita, dan segarnya udara yang terhirup pertama kali adalah udara desa kita, bahkan air susu yang kita hisap dari punting susu ibu kita adalah sari pati dari tanah dan air desa kita.
Bagaimana
mungkin kita bisa melupakan desa, dan bagai mana mungkin tidak mencintai
desa kita, disana, didesa kita, bapak ibu kita, saudara kita, orang
orang yang sangat baik pada kita mereka semua ada disana,
Marilah sejenak kita merenung dan hendaknya kita menyadari betapa desa kita telah berinfestasi begitu besar untuk mencetak diri kita melalui jerih payah kedua orang tua kita dan para leluhur sebelum kita, sejak kita dalam kandungan kita sudah terbiayai dari hasil desa kita, hingga kita lahir, sekolah dan tumbuh dewasa, berapa rupiah yg sdh di infestasikan ke kita, dan kemudian setelah kita termodali ilmu yg didapat dg biaya yang tidak sedikit kemudian kita meninggalkan desa kita berkarya dan berusaha di kota atau di daerah lain, dan tanpa sedikitpun terasa beban kesadaran bahwa kita sdh mengambil begitu banyak dari desa kita, bahkan ada yang kepergiannya membawa serta tanah waris dari desanya, maka semisal orang tua wajar bila desa kita menjadi renta, kurus kering karena terhisap kita,
sungguh su'ul adhab, terhadap mereka yang tak henti hentinya membebani desa, sangat aneh ketika kita justru yang merendahkan desa kita, memandang desa sebagai neraka... menganggap desa sebagai tempat tinggal orang orang terbelakang, tempat orang orang miskin yang bodoh, mengistilahkan orang yang tidak gaul tidak moderen dengan ungkapan ndeso, kuno, kisek, kampungan dll,
Pertanyaannya kapan kita akan membalas budi pada desa kita, mewujudkan desa kita menjadi surga untuk diri dan keluarga kita, surga bagi segenap warga masyarakat kita, dan kita wariskan surga itu pada anak cucu kita, bukankah setiap kita menginginkan dapat mewariskan yang terbaik untuk anak cucu kita...?
Terima kasih kepada para leluhur, yang telah mewarisi desa ini pada kami, ini merupakan harta berharga untuk kami yang sungguh akan kami jaga kami pelihara dan kami kembangkan menjadi lebih baik lagi untuk kemudian kami wariskan pada anak cucu kami, yah desaku warisan leluhurku dan siap kuwariskan untuk anak cucuku.
Marilah sejenak kita merenung dan hendaknya kita menyadari betapa desa kita telah berinfestasi begitu besar untuk mencetak diri kita melalui jerih payah kedua orang tua kita dan para leluhur sebelum kita, sejak kita dalam kandungan kita sudah terbiayai dari hasil desa kita, hingga kita lahir, sekolah dan tumbuh dewasa, berapa rupiah yg sdh di infestasikan ke kita, dan kemudian setelah kita termodali ilmu yg didapat dg biaya yang tidak sedikit kemudian kita meninggalkan desa kita berkarya dan berusaha di kota atau di daerah lain, dan tanpa sedikitpun terasa beban kesadaran bahwa kita sdh mengambil begitu banyak dari desa kita, bahkan ada yang kepergiannya membawa serta tanah waris dari desanya, maka semisal orang tua wajar bila desa kita menjadi renta, kurus kering karena terhisap kita,
sungguh su'ul adhab, terhadap mereka yang tak henti hentinya membebani desa, sangat aneh ketika kita justru yang merendahkan desa kita, memandang desa sebagai neraka... menganggap desa sebagai tempat tinggal orang orang terbelakang, tempat orang orang miskin yang bodoh, mengistilahkan orang yang tidak gaul tidak moderen dengan ungkapan ndeso, kuno, kisek, kampungan dll,
Pertanyaannya kapan kita akan membalas budi pada desa kita, mewujudkan desa kita menjadi surga untuk diri dan keluarga kita, surga bagi segenap warga masyarakat kita, dan kita wariskan surga itu pada anak cucu kita, bukankah setiap kita menginginkan dapat mewariskan yang terbaik untuk anak cucu kita...?
Terima kasih kepada para leluhur, yang telah mewarisi desa ini pada kami, ini merupakan harta berharga untuk kami yang sungguh akan kami jaga kami pelihara dan kami kembangkan menjadi lebih baik lagi untuk kemudian kami wariskan pada anak cucu kami, yah desaku warisan leluhurku dan siap kuwariskan untuk anak cucuku.