KECAMATAN SEMPOR--KABUPATEN KEBUMEN--JAWA TENGAH--INDONESIA

Rabu, 26 November 2014

Artikel Desaku adalah Surgaku


Desaku Adalah Surgaku

Apa maksud dari ungkapan ini desaku adalah surgaku.? Saya hendak mengajak kita semua untuk tidak mensia siakan momentum, Apa yang anda ingat dan kenang tentang desa kita.... Yang pasti kita harus ingat, bahwa darah ibu kita tumpah disana bersamaan pada hari kelahiran kita, dan kita memekikkan tangisan kita pertama kali juga disana, di desa kita, dan entah seperti apapun kondisi desa kita pada hari itu, tetapi pertama kali kita mengenyam berkah tubuh kita terbasuh air itupun air dari desa kita, dan segarnya udara yang terhirup pertama kali adalah udara desa kita, bahkan air susu yang kita hisap dari punting susu ibu kita adalah sari pati dari tanah dan air desa kita.
Bagaimana mungkin kita bisa melupakan desa, dan bagai mana mungkin tidak mencintai desa kita, disana, didesa kita, bapak ibu kita, saudara kita, orang orang yang sangat baik pada kita mereka semua ada disana,
Marilah sejenak kita merenung dan hendaknya kita menyadari betapa desa kita telah berinfestasi begitu besar untuk mencetak diri kita melalui jerih payah kedua orang tua kita dan para leluhur sebelum kita, sejak kita dalam kandungan kita sudah terbiayai dari hasil desa kita, hingga kita lahir, sekolah dan tumbuh dewasa, berapa rupiah yg sdh di infestasikan ke kita, dan kemudian setelah kita termodali ilmu yg didapat dg biaya yang tidak sedikit kemudian kita meninggalkan desa kita berkarya dan berusaha di kota atau di daerah lain, dan tanpa sedikitpun terasa beban kesadaran bahwa kita sdh mengambil begitu banyak dari desa kita, bahkan ada yang kepergiannya membawa serta tanah waris dari desanya, maka semisal orang tua wajar bila desa kita menjadi renta, kurus kering karena terhisap kita,
sungguh su'ul adhab, terhadap mereka yang tak henti hentinya membebani desa, sangat aneh ketika kita justru yang merendahkan desa kita, memandang desa sebagai neraka... menganggap desa sebagai tempat tinggal orang orang terbelakang, tempat orang orang miskin yang bodoh, mengistilahkan orang yang tidak gaul tidak moderen dengan ungkapan ndeso, kuno, kisek, kampungan dll,
Pertanyaannya kapan kita akan membalas budi pada desa kita, mewujudkan desa kita menjadi surga untuk diri dan keluarga kita, surga bagi segenap warga masyarakat kita, dan kita wariskan surga itu pada anak cucu kita, bukankah setiap kita menginginkan dapat mewariskan yang terbaik untuk anak cucu kita...?
Terima kasih kepada para leluhur, yang telah mewarisi desa ini pada kami, ini merupakan harta berharga untuk kami yang sungguh akan kami jaga kami pelihara dan kami kembangkan menjadi lebih baik lagi untuk kemudian kami wariskan pada anak cucu kami, yah desaku warisan leluhurku dan siap kuwariskan untuk anak cucuku.

Rabu, 12 November 2014

Selasa, 11 November 2014

Minggu, 09 November 2014

PERANGKAT DESA

Profil Desa

Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen
Batas batas Desa Sidoharum
Sebelah Utara : Desa Kalibeji (Kec.Sempor)
Sebelah Timur : Semanding (Kec.Gombong)
Sebelah Selatan : Selokerto (Kec.Sempor)
Sebelah barat : Sukomulyo (Kec.Rowokele)

 Jenis Data Geografi Tahun 2014 1.268.2013 Nama Nilai Satuan I. Luas Wilayah Km2 1). Daratan 2.01 Km2 2). Laut 12 Mil dari Darat Km2 3). Zona Laut 1. Laut Teritorial Km2 2. Zona Ekonomi Eksklusif Km2 3. Laut Landasan Kontinen Km2 4). Panjang Garis Pantai Km2 II. Topografi 1). Luas Lahan Berdasarkan Kelas Lereng 1. Datar (0-2 Derajat) 201 Ha 2. Bergelombang (2-15 Derajat) Ha 3. Curam (15-40 Derajat) Ha 4. Sangat curam (>40 Derajat) Ha 2). Ketinggian di atas Permukaan Laut 20 m III. Luas Lahan 1). Luas Lahan Hutan Ha 1. Hutan Produksi Tetap Ha 2. Hutan Produksi Terbatas Ha 3. Hutan yang Dapat Dikonversi Ha 4. Hutan Bakau Ha 2). Jumlah Lahan Persawahan Ha 1. Sawah Irigasi 117 Ha 2. Sawah Tadah Hujan/Non Irigasi Ha 3. Sawah Pasang Surut Ha 4. Sawah Lainnya Ha 3). Jumlah Lahan Kering Ha 1. Rawa-Rawa Ha 2. Ladang (Tegalan) 4 Ha 3. Perkebunan Ha 4. Usaha Lain Ha 5. Belum / Tidak Diusahakan Ha 4). Lahan Pertambangan Ha 5). Danau/Telaga Alam Ha 6). Waduk (Buatan) Ha 7). Kolam Air Tawar Ha 8). Tambak Ikan Ha 9). Padang Rumput Alam Ha 10). Tanah Tandus/Tanah Rusak (Tdk Diusahakan) Ha 11). Tanah Terlantar Ha 12). Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah Ha 1. Kolam/Empang/Tambak Ha 2. Danau/Telaga Alam Ha 3. Ladang/Tegalan/Kebun/Padang Rumput Ha 4. Kebun Campuran Ha 5. Perkebunan Ha 6. Hutan Ha 7. Perumahan dan Permukiman 63 Ha 8. Industri Ha 9. Bangunan Lainnya/Perkantoran Ha 10. Non Sawah Sementara yang Tidak Diusahakan Ha 11. Waduk (Buatan) Ha 12. Lainnya 17 Ha 13). Luas Perubahan Penggunaan Lahan 1. Perubahan Penggunaan Sawah Ha 1). Menjadi Lahan Pertanian Bukan Sawah Ha 2). Menjadi Perumahan Ha 3). Menjadi Industri Ha 4). Menjadi Perusahaan/Perkantoran Ha 5). Menjadi Lahan Pertanian Bukan Sawah Ha 6). Menjadi Lahan Lainnya Ha 14). Penggunaan Lahan (Land Use) per Sektor Ha 1. Pertanian Ha 2. Pertambangan dan Penggalian Ha 3. Industri Pengolahan Ha 4. Listrik, Air dan Air Bersih Ha 5. Bangunan Ha 6. Perdagangan Ha 7. Pengangkutan dan Komunikasi Ha 8. Keuangan Ha 9. Jasa-Jasa Ha 15). Luas Alih Fungsi Hutan Ha 1. Hutan Menjadi Lahan Sawah Ha 2. Hutan Menjadi Perumahan Ha 3. Hutan Menjadi Lahan Industri Ha 4. Hutan Menjadi Perusahaan/Perkantoran Ha 5. Hutan Menjadi Lahan Bukan Sawah Ha 6. Hutan Menjadi Lahan Lainnya Ha IV. Keadaan Iklim Rata-Rata 1). Suhu 1. Suhu Terendah °C 2. Suhu Tertinggi °C 2). Kelembaban Udara 1. Kelembaban Udara Terendah % 2. Kelembaban Udara Tertinggi % 3). Curah Hujan 1. Curah Hujan Terendah mm/th 2. Curah Hujan Tertinggi mm/th 4). Kecepatan Angin 1. Kecepatan Angin Terendah Knot 2. Kecepatan Angin Tertinggi Knot V. Jumlah Pulau 1). Pulau Berpenghuni Buah 1. Jumlah Penduduk Jiwa 2. Jumlah KK KK 3. Luas Daratan Pulau Berpenghuni Ha 4. Luas Lahan Produktif Pulau Berpenghuni Ha 5. Luas Lahan Budidaya Pulau Berpenghuni M2 6. Jumlah Mercusuar Buah 2). Pulau Berpenghuni Tidak Tetap Buah 1. Jumlah Penduduk Singgah Jiwa 2. Luas Daratan Pulau Berpenghuni Tidak Tetap Ha 3. Luas Lahan Produktif Pulau Berpenghuni Tidak Tetap Ha 4. Luas Lahan Budidaya Pulau Berpenghuni Tidak Tetap M2 5. Jumlah Mercusuar Buah 3). Pulau Tidak Berpenghuni Buah 4). Pulau Bernama Buah 1. Jumlah Penduduk Jiwa 2. Jumlah KK KK 3. Luas Daratan Pulau Bernama Ha 4. Luas Lahan Produktif Pulau Bernama Ha 5. Luas Lahan Budidaya Pulau Bernama M2 6. Jumlah Mercusuar Buah 5). Pulau Tidak Bernama Buah 1. Jumlah Penduduk Jiwa 2. Jumlah KK KK 3. Luas Daratan Pulau Tidak Bernama Ha 4. Luas Lahan Produktif Pulau Tidak Bernama Ha 5. Luas Lahan Budidaya Pulau Tidak Bernama M2 6. Jumlah Mercusuar Buah 6). Pulau-Pulau Kecil (Luas di bawah 100 km2) Buah 1. Jumlah Penduduk Jiwa 2. Jumlah KK KK 3. Luas Daratan Pulau - Pulau Kecil Ha 4. Luas Lahan Produktif Pulau - Pulau Kecil Ha 5. Luas Lahan Budidaya Pulau - Pulau Kecil M2 6. Jumlah Mercusuar Buah 7). Pulau terluar/perbatasan dengan negara lain Buah 1. Jumlah Penduduk Jiwa 2. Jumlah KK KK 3. Luas Daratan Pulau Berpenghuni Ha 4. Luas Lahan Produktif Pulau terluar Ha 5. Luas Lahan Budidaya Pulau terluar M2 6. Jumlah Mercusuar Buah VI. Jumlah Gunung Buah 1). Aktif Buah 2). Non - Aktif Buah 3). Vulkanik Buah VII. Panjang Perbatasan Darat dengan Negara Lain Km 1). Papua - Papua Nugini Km 2). Kalimantan-Malaysia Km 3). NTT-Timor Leste Km VIII. Fisiografi Lahan 1). Luas Area Pegunungan Km 2). Luas Area Berbukit-Bukit Km 3). Luas Area Dataran 2.01 Km 4). Luas Area Pesisir Km

Kamis, 06 November 2014

Foto Kegiatan Warga

Pengrajin Batubata Desa Sidoharum

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Pembuatan batu bata yang ditekuni para warga desa Sidoharum telah memberikan penghasilan bagi warga tersendiri.Usaha ini telah ditekuni oleh parawarga desa Sidoharum sejak lama biasanya dijual kepada orang yang membutuhkan .Caranya relatif gampang. Pada pinsipnya, tanah liat dilembutkan terlebih dulu kemudian diaduk dengan air dan di campur dengan serbuk gergaji kayu yang ukurannya sudah ditentukan. Setelah itu adonan dasar tadi dibentuk dengan alat press persegi empat.Sekali press ada dua buah batubata yang dihasilkan.Setelah selesai, batubata disusun sedemikian setelah benar-bener kering batu bata tersebut lalu di bakar sampe merahsemalaman. Setelah dingin batu bata di bongkar dari tempat pembakaran, lalu di angkut oleh para pekerja di sekitar desa sidoharum itu sendiri ke tepi jalan untuk memepermudah pengangkutan batubata yang biasanya langsung diambil para pembeli. Usaha ini telah membantu warga untuk menembah penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.Gamabr di samping adalah salah satu gubuk yang lagi melakukan proses pembakaran batubata merah,yang biasanya di lakukan dengan bergotong royong.
Read more: http://www.caraseoblogger.com/2013/11/cara-menambahkan-animasi-burung-twitter.html#ixzz3IvlCqLTS